Dec 15, 2013

kehidupan baru dalam kekekalan

C.S Lewis menggambarkan konsep kekekalan dengan baik pada halaman terakhir dari "the Chronicles of Narnia", sebuah seri tujuh buku fiksi anak-anak,  seperti ini :

"Bagi kita ini adalah akhir sebuah kisah... Tetapi bagi mereka itu hanyalah awal dari kisah sebenarnya. Seluruh kehidupan mereka di dunia ini... hanyalah sampul dan halaman judul: sekarang akhirnya mereka memulai Bab Satu dari Kisah Besar ini, yang belum pernah dibaca seorang pun di bumi, yang akan terus berlanjut dan yang setiap babnya lebih baik dari bab sebelumnya."

Satu-satunya waktu kebanyakan orang berpikir tentang kekekalan adalah pada saat pemakaman, dan sering hal itu bersifat dangkal, sentimental, yang didasarkan pada ketidakpahaman. Mungkin kita merasa tidak wajar berpikir tentang kematian, tetapi sebenarnya tidak sehat bagi kita unutk hidup dengan menyangkali kematian dan tidak memikirkan hal yang tidak dihindari. Hanya orang bodohlah yang melewati kehidupan tanpa bersiap untuk menghadapi apa yang tidak dapat dihindari. Kita perlu lebih banyak memikirkan tentang kekekalan.

Sama seperti sembilan bulan yang kita habiskan dalam rahim ibu kita, itu bukanlah akhir, demikian juga dengan kehidupan sekarang adalah persiapan untuk kehidupan yang akan datang. Jika kita mempunyai hubungan dengan Tuhan yang telah dipulihkan melalui Putra-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus, kita tidak perlu takut mati karena itu adalah pintu menuju kekekalan. Seperti yang Alkitab katakan bahwa dunia ini bukanlah rumah kita, karenanya kita menantikan untuk pulang ke rumah kita di sorga.

Kematian bukanlah akhir, namun awal sebuah kehidupan baru dalam kekekalan.

No comments:

Post a Comment